ingat umur yo :D

Bukti Ilmiah The End Day

Kiamat versi NASA

Dibalik layar sentuh

Touchscreen atau touch panels, atau touch monitor merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk...

solar energy

Sebelum membahas sistim pembangkit listrik tenaga surya Pertama-tama akan dijelaskan secara singkat komponen penting dalam sistim ini yang ...

magnet dan kesehatan

Magnet sudah ditemukan sejak 2500 tahun Sebelum Masehi. Ratu Cleopatra pun dari Mesir sudah tidur di batu yang mengandung...

Aku untuk Indonesiaku, kau?

Indonesia? Apa yang ada dibenak teman-teman tentang Indonesia selaku negara yang teman-teman diami. Apakah teman-teman memilih ...

Sunday 16 June 2013

Magnet dan Kesehatan

1.PENGERTIAN MAGNET
 a.  Sejarah Magnet
Magnet sudah ditemukan sejak 2500 tahun Sebelum Masehi. Ratu Cleopatra pun dari Mesir sudah tidur di batu yang mengandung magnet untuk menjaga agar selalu kelihatan awet muda dan cantik. Setelah itu banyak ilmuwan yang mengunakan magnet sebagai bahan untuk penelitian, seperti Aristoteles dan Plato. Memasuki abad ke 16, seorang dokter pribadi dari Ratu Elizabeth I bahkan menyarankan Ratu memakai magnet untuk terapi kesehatan. Kemudian disempurnakan oleh Michael Faraday yang kemudian dikenal sebagai Bapak Biomagnetic. Di era modern ini penggunaan magnet sudah sangat luas dan dipergunakan oleh tokoh-tokoh dunia seperti: Ratu Elizabeth II, Bill Clinton dan keluarganya, Michael Jordan, Andre Agassi.

 b.  Jenis Magnet 
Magnet terdiri dari 3 jenis:
1.  Hard Ferrite (ceramic) magnet
Magnet yang terdiri dari Strontium Carbonate dan Besi Oksida.  Keunggulan dari jenis magnet ini adalah daya tahan kekuatan magnetnya yang lama dan tidak mudah berkarat

2.  Samarium Cobalt magnet
Magnet yang mengandung Samarium Cobalt. Keunggulan dari magnet jenis ini adalah daya magnetnya yang kuat dan tidak mudah berkarat. Kelemahan dari magnet jenis ini adalah mudah retak dan agak jarang dipakai

3.  Neodymium magnet
Magnet jenis ini adalah yang jenis terbaru yang ditemukan pada tahun 1984. Magnet jenis ini tergolong magnet kuat dan sering disebut sebagai Neo magnet. Daya tahan magnetnya kuat dan bisa bertahan lama. Jenis ini lebih mudah teroksidasi dibanding Hard Ferrite

 c.  Ukuran kekuatan magnet
Magnet diukur dengan satuan GAUSS. Untuk penggunaan terapi, suatu magnet harus mengandung minimal 800 gauss. Di dunia industri kekuatan magnet dikenal dengan sebutan TESLA.

2.BAGAIMANA CARA BEKERJA MAGNET UNTUK KESEHATAN?
Karena sudah berhubungan dengan dunia kesehatan, kita perlu mengerti sedikit tentang anatomy dan fisiologi. Darah kita mengandung sel darah merah, sel darah putih, trombosit, elektrolit, oksigen, mineral2 termasuk zat besi. Darah mengalir dari jantung ke paru2 dimana diberikan oksigen dan dialirkan ke seluruh jaringan tubuh melalui arteri, vena dan kapiler2 dan sebaliknya. Sel darah merah juga terdiri dari heme dan globin. Unsur besi (Fe) terdapat di heme. Pada saat kita memakai gelang magnet maka, gelombang magnet akan masuk ke dalam pembuluh darah dan menggerakkan unsur2 besi yang ada di dalam darah sehingga memperlancar aliran darah. Darah yang mengalir lebih lancar akan mengantarkan oksigen dan sari2 makanan lebih cepat ke bagian tubuh yang membutuhkan, sehingga membuat kita menjadi lebih fit dan segar secara otomatis meningkatkan fungsi penyembuhan dan pencegahan berbagai macam penyakit.

dari : faktailmiah.com

Alkisah muncullah sebuah mesin bernama Generator Elektromagnetik Tanpa Gerak yang dikatakan mampu menarik energi bebas dari ruang hampa. Ini adalah sebuah revolusi besar dalam sains. Pada dasarnya ia hanya sebuah transformator (trafo) dengan magnet permanen, yang anehnya mampu menghasilkan daya di kumparan sekunder lebih besar dari kumparan primer. Wow, bagi anda yang paham ilmu listrik, hal ini mustahil. Sebuah trafo tidak mungkin memiliki efisiensi 100% yang artinya daya masuk (primer) sama dengan daya keluar (sekunder). Trafo hanya mampu mendekati 100%, katakanlah 97%. Masuk 100 watt, keluar 97 watt. Dan para insinyur listrik dunia berjuang mati-matian menekan batas efisiensi hingga 99.999999999%. Dan mengejutkannya, ditemukan alat yang mampu menghasilkan efisiensi diatas 100%!
Masalahnya, alat tersebut tidak bekerja. Ini satu-satunya masalah. Tapi ini membedakan antara hoax dengan sains sesungguhnya. Membedakan antara kebohongan dan pencapaian intelektual besar. Tapi pihak non ilmiah tetap tidak peduli. Mereka mulai mengembangkan aplikasinya buat perangkat tertentu. Dan tentunya hanya dapat menarik orang-orang yang awam dalam sains.
Seperti yang anda lihat, daya tarik dari mesin ini adalah istilah ilmiah yang dipakainya. Generator, elektromagnetik, ruang hampa, energi bebas, dsb. Jadi mereka yang awam dengan sains, akan merasa, wah, ini terbukti secara ilmiah. Anda bisa melihat perbedaan dari kalimat : Cincin berisi jin tomang dari timur tengah yang mampu mendatangkan rezeki dengan Cincin berisi energi bebas dengan aplikasi medan magnet bumi yang mampu melancarkan peredaran darah. Cincin jenis kedua lebih keren kedengarannya, tapi kenyataannya kedua cincin ini sama.
Jam tangan ini bisa menghilangkan lemak. Percaya?
Selama berabad-abad, berbagai batuan seperti kristal dan fosil diharapkan memiliki kemampuan penyembuhan dan kekuatan mistik. Keyakinan ini terus berlanjut hingga sekarang. Kalau di masa lalu perlu mantra dari berbagai tokoh spiritual, maka di masa kini, atas tuntutan dunia modern, apa yang mereka sebut bukti adalah : kesaksian, efek placebo, berpikir selektif, berpikir berharap (wishful thinking), validasi subjektif, kharisma simpatetik, dan penguatan komunal. Tidak ada bukti ilmiah kalau kristal atau batu tertentu memiliki energi ajaib yang berguna untuk penyembuhan, perlindungan atau memberi tahu masa depan.

Gelang Ion dan Magnet

Sekarang bila tidak ada energi ajaib, energi apa yang bisa diklaim? Well, ada energi listrik, energi magnet, energi gravitasi dan semua energi tak sentuh lainnya. Lalu muncullah berbagai batu yang dikatakan memiliki energi seperti itu. Yang paling populer mungkin energi magnet, karena energi semacam ini jarang disadari dalam kehidupan sehari-hari. Alat-alat penyembuhan magnetik lalu dibuat dengan hati-hati bersama sederetan pemeriksaan keamanan agar jangan sampai gara-gara magnet, bukannya seseorang sembuh malah ia mengalami penyakit.
Atau ada juga yang mengetengahkan gelang ion, turunan dari energi listrik. Gelang ion dikatakan mampu memberikan kesehatan tubuh terutama pada otot. Perusahaan yang cukup hati-hati, QT. Inc, mencoba memeriksa kebenaran dari klaim ini. Mereka mengumpulkan partisipan yang terdiri dari pria dan wanita berusia minimal 18 tahun yang mengalami sakit otot. Baik peneliti maupun partisipan tidak tahu mana partisipan yang diberikan gelang ion dan mana yang diberikan gelang biasa (placebo). Kedua gelang ini identik dan tak terbedakan dari luar. Gelang lalu dipakai sesuai rekomendasi perusahaan. Studi yang dilakukan antara tahun 2000 – 2001 ini memenangkan penghargaan Akademi Kedokteran Keluarga Florida bulan oktober 2002. Dan anda tahu hasilnya? Tidak ada perbedaan antara orang yang memakai gelang ion dengan orang yang memakai gelang biasa! Semua tidak mengalami kesembuhan.
Tapi hal berbeda ditunjukkan oleh gelang magnet. Para peneliti dari Sekolah Medis Peninsula menggunakan 194 pasien berusia 45-80 tahun yang menderita osteoarthritis di paha atau lutut dari lima Rumah Sakit. Tiga buah gelang di siapkan: gelang magnet standar, gelang magnet lemah dan gelang biasa (plasebo). Tiga gelang ini identik dan diberikan secara acak pada pasien. Mereka diminta memakainya selama 12 minggu. Perubahan yang mereka alami dicatat menggunakan skala rasa sakit. Ternyata faktor penggunaan obat pereda sakit dan keyakinan pasien tidak mempengaruhi hasil, para ilmuan merasa tidak yakin apakah yang mereka temukan merupakan efek magnet atau efek plasebo. Tapi apapun mekanismenya, manfaat dari gelang magnet tampak nyata.
Ini berita bagus bagi para penjual gelang magnet. Paling tidak rasa sakit akibat osteoarthritis dapat berkurang karenanya. Tapi beberapa berusaha melangkah lebih jauh dengan mengatakan semua penyakit dapat disembuhkan. James D Livingston mengatakan: “Semakin ekstrim klaim tentang terapi magnet, seperti menyembuhkan kanker dengan menggantung magnet super di leher, bukan hanya tidak masuk akal namun juga berbahaya, karena dapat mengalihkan perhatian penderita dari pengobatan sesunguhnya sehingga penyakitnya bertambah parah. Perhiasan magnet dan sebagian besar produk terapi magnet mungkin tidak berbahaya kecuali membuang-buang uang.”
Gagasan terapi magnet sebagai pengobatan alternatif yang mengatakan kalau medan magnet memberikan kekuatan sudah berusia berabad-abad. Sebagai contoh, di awal 1770an, Anton Mesmer, seorang dokter dari Wina menemui seorang pendeta dan penyembuh dengan nama Maximillian Hell. Sang pendeta mengklaim kalau ia menyembuhkan orang dengan lempengan baja magnetik. Ia tahu terapi ini bekerja karena ia banyak memiliki konsumen yang merasa puas. Mesmer meniru terapi magnet Hell dan mengatakan kalau hal tersebut bekerja karena ada aliran magnet yang sangat halus menembus apa saja yang kadang terganggu dan harus diperbaiki. Hell, menurut Mesmer, membuka blokadi aliran cairan magnet ini dengan magnetnya. Mesmer lalu menemukan kalau ia mendapatkan hasil yang sama tanpa menggunakan magnet.
Sudah dua setengah abad lamanya sejak Mesmer menemukan kalau penyembuhan magnet pada banyak penyakit hanyalah khayalan. Di masa modern pengaruh magnet terhadap penyembuhan dilakukan per jenis penyakit. Kasus pada osteoarthritis di atas sudah kita paparkan dan hasilnya positif. Dan hasil dari polio juga demikian. Studi yang dilakukan di Baylor College of Medicine. Studi ini membandingkan pengaruh magnet dan placebo pada rasa sakit di lutut 50 orang pasien pasca polio. Kelompok eksperimental melaporkan berkurangnya rasa sakit dibandingkan kelompok kontrol. Sekarang, apakah Mesmer salah?
Sebuah penelitian yang lebih luas cakupannya dilakukan oleh New York College of Podiatric Medicine. Hasilnya negatif. Magnet tidak mempengaruhi penyembuhan rasa sakit betis. Dalam periode 4 minggu, 19 pasien memakai sendal yang diselipkan kertas magnet, sementar 15 pasien lainnya memakai sendal yang sama, hanya tanpa magnet. Kedua kelompok melaporkan merasasehat dengan persentase sama (60%). Tahun 1982, C.Z. Hong et al menemukan kalau kalung magnet tidak menghilangkan rasa sakit leher atau punggung. Tahun 2002, sebuah studi kecil dengan 30 subjek menemukan kalau penggunaan magnet untuk mengurangi rasa sakit sindrom saluran karpal tidak lebih efektif dari placebo. Studi lain oleh Collacot et al (2000) juga tidak menunjukkan perbedaan antara magnet dan plasebo untuk sakit punggung. Studi dari Universitas Virginia yang menguji magnet pada penderita fibromyalgia juga tidak menemukan perbedaan yang nyata antara magnet dan plasebo. Tinjauan literatur ilmiah berskala besar menunjukkan keberhasilan terapi magnet yang sangat minim.
Hasil menarik dari studi semacam ini terkait dengan efek plasebo. Pasien yang menjadi partisipan yang diberikan plasebo atau perlakuan palsu seringkali melaporkan kalau mereka merasa baikan karena semata percaya kalau perlakuan yang diberikan kepada mereka adalah asli. Menurut Dr Winemiller “efek plasebo ditemukan semakin kuat pada pasien yang percaya sepenuhnya kalau sendal magnet dapat membuat dirinya sehat.” Hal yang sama dikatakan oleh para peneliti sendal magnet seperti Edward Laskowski, M.D., dan W. Scott Harmsen dari Klinik Mayo, dan juga Robert Billow, D.O., dari Lembaga Bedah Ortopedik Barat Laut, Mount Vernon, Washington.
Beberapa pendukung terapi magnet adalah atlit profesional seperti Jim Colbert dan John Huston (golf), Dan Marino (sepak bola) dan Lindsay Davenport (tenis). Keyakinan mereka semata berdasarkan penalaran post hoc. Mungkin saja kalau rasa nyaman yang diberikan sabuk magnet pada pemain golf yang bermasalah punggung bukan semata karena efek plasebo atau kekeliruan regresif. Mungkin karena dukungan atau tambahan panas dari sabuk tersebut. Produknya dapat bekerja baik tanpa harus diberi magnet. Namun atlit tidak bersedia melakukan uji ilmiah, sama halnya dengan perusahaan pembuatnya.
Atlit bukan satu-satunya yang mendukung kekuatan magnet untuk penyembuhan. Ahli bedah ortopedik dari Universitas Miami, Dr. Richard Rogachefsky, mengklaim kalau ia sudah memakai magnet untuk sekitar 600 pasien, termasuk orang yang cedera karena tembakan. Ia mengatakan magnet mempercepat proses penyembuhan. Buktinya? Ia melihat sinar X. Dr William Jarvis tidak percaya. Menurutnya “dokter apapun yang bertopang pada impresi klinis, pada apa yang mereka rasakan saja, adalah dokter yang bodoh.” Ada alasan kuat mengapa para ilmuan melakukan studi terkendali (double-blind) dimana bukan hanya partisipan yang tidak tau mana yang plasebo mana yang asli, bahkan peneliti juga tidak tahu kecuali setelah percobaan selesai dan data siap di analisa. Alasannya adalah untuk menguji sebab akibat. Untuk mencegah prasangka.
Mungkin mekanisme yang diajukan oleh para ahli terapi magnet adalah magnet dapat memperbaiki aliran darah dalam jaringan. Sayangnya, medan magnet yang dapat dipasang pada gelang, kalung, sabuk atau sendal, terlalu lemah dan semakin lemah seiring bertambahnya jarak. Anda tentu bisa melihat bagaimana magnet yang besar tidak mampu menarik paku yang berjarak beberapa puluh centimeter. Jangkauan daya tarik magnet sangat terbatas apalagi bagi hemoglobin, komponen darah lainnya, jaringan otot, tulang, pembuluh darah atau organ tubuh yang pada dasarnya bukan logam! Studi tahun 1991 dengan menerapkan medan magnet hingga 1 Tesla tidak menunjukkan efek pada aliran darah manusia. Oksigenasi jaringan juga tidak terpengaruh. Beberapa praktisi mengklaim kalau magnet dapat memperbaiki keseimbangan energi elektromagnetik tubuh, namun medan demikian sama sekali tidak ada. Bahkan medan magnet yang dipakai dalam pencitraan resonansi magnetik, yang luar biasa kuatnya, tidak menunjukkan efek yang teramati pada tubuh manusia.
Yayasan Sains Nasional AS tahun 2002 secara resmi mengatakan kalau terapi magnet sepenuhnya tidak ilmiah. Sebagian pedagang terapi magnet berusaha menyembunyikannya menggunakan istilah ilmiah. Klaim demikian tidak didukung oleh studi ilmiah dan klinis.

Medan Energi Titik Nol (Zero Point Energy Field) dan Terapi Hologram

Ada juga yang berani lebih dalam lagi merogoh batas antara energi nyata dan tidak nyata. Anda ingat istilah energi bebas di atas. Pernahkah anda belajar tentang energi bebas di sekolah? Tidak ada. Karena gagasan energi bebas ini semata sebuah cuplikan dari konsep fisika teoritis.
Sebuah konsep penting yang harus ada berdampingan dengan energi tak sentuh adalah medan. Energi magnet misalnya, punya medan magnet. Energi gravitasi punya medan gravitasi. Energi listrik punya medan listrik. Dan energi bebas? Ada namanya medan titik nol. Menurut fisika teoritis, medan titik nol adalah medan yang mencakup alam semesta itu sendiri. Dalam skala super kecil, lebih kecil dari atom, dari quark, dari elektron, terdapat sebuah kisi-kisi yang memiliki titik-titik sudut yang saling berinteraksi. Inilah perwujudan dari medan titik nol. Ia sudah diajukan dalam dunia ilmiah semenjak seratus tahun lalu oleh Calabi-Yau. Namun hingga kini belum ada bukti kalau medan demikian ada. Para ilmuan membangun Penumbuk Hadron Raksasa seharga triliunan untuk mengujinya. Dengan energi luar biasa para ilmuan menghantamkan atom dan partikel sub atom untuk melihat isi darinya. Melihat apakah di dalam jerohan super kecil ini ada yang namanya medan titik nol.
Hal yang sama berlaku dengan Hologram. Gagasan fisika teoritis ini berasal dari fisikawan Karl Pirbram yang berteori kalau alam semesta kita adalah sebuah hologram. Gagasan ini lebih modern dari medan titik nol. Masalahnya juga sama, ia semata teori. Teori matematika yang sangat indah. Tapi keberadaannya belum dapat dibuktikan. Penumbuk Hadron Raksasa juga berusaha menguji teori ini.
Dan tebak, walaupun sampai sekarang para ilmuan masih mencari, beberapa orang tanpa malu mengatakan kalau mereka punya bukti berdasarkan ucapan semata! Lebih parah lagi, bukti ini sudah termasuk dalam, siap-siap, ini daftarnya : tongkat energi, gelang energi, kalung energi, kristal DNA dan semua prodik yang dimuat dengan energi dari Medan Penyatuan lewat radiasi yang menghasilkan manfaat setiap saat, kapanpun dan untuk siapapun.
Anda hanya akan menemukan teknologi energi titik nol dan terapi hologram dalam produk kesehatan. Para “pakar” energi titik nol tidak memberikan publikasi ilmiah walaupun mereka mengklaim telah meneliti bertahun-tahun dan mengatakan bahwa bidang penelitiannya adalah teknologi energi alternatif. Yup. Anda tidak akan menemukannya bahkan di jurnal ilmiah fisika energi tinggi sekalipun kecuali dalam bentuk teoritis.

Medan Energi Alami Tubuh Manusia

Sebuah medan yang memang ada (magnet dan listrik) dan yang mungkin ada (titik nol) sudah di eksploitasi. Medan yang tidak ada belum dijamah. Tunggu dulu. Siapa bilang? Pernah dengar Medan Energi Alami Tubuh? Yup. Anda tidak akan menemukannya dalam biologi dan fisika, apalagi kedokteran. Medan demikian hanya akan anda temukan dalam, produk kesehatan gelang ajaib. Dan sekali lagi, atlit menjadi bagian terdepan. Shaquille O’neal mengatakan : “Saya mengenal Power Balance saat ada yang mengenalkannya ke saya. Malam itu, saat bermain dengan Phoenix Suns, ada tiga orang teman saya yang memakainya dan kami menang 57 point! Saya rasa ada yang hebat saat saya memakai gelang ini, jadi saya memakainya terus. Saat saya melepaskannya, saya kembali merasa normal. Sejak itu saya terus memakai gelang ini.”
Anda bisa menemukan kesalahan penalaran Shaquille O’neal di sini? Dia semata berasumsi. Tiga orang memakai gelang sakti belum tentu menjadi penyebab menangnya mereka, sama halnya dengan tiga orang wanita menunjukkan betisnya di tepi pantai belum tentu menjadi penyebab terjadinya bencana gempa. Tapi begitulah penalaran awam.
Lalu bukti “ilmiah” pun muncul. Tanpa menunjukkan paper aslinya atau referensi langsung, Examiner.com mengatakan “Penelitian menunjukkan kalau sel tubuh mampu menemukan sendiri frekuensi mereka. Benda lain juga dapat mencocokkan frekuensi ini.” Penelitiannya mana? Di Jurnal apa? Referensinya mana? Silakan cari kalau ketemu. Saya tidak menemukannya. VibeLife.net lebih spesifik dengan mengatakan: “misalkan anda mendekatkan sebuah garpu tala 440 Hz didekatkan pada garpu tala 440 Hz di dekatnya, garpu kedua akan ikut bergetar (resonansi) dengan nada yang sama.” Tujuannya menjelaskan kalau sel tubuh juga demikian. Oke, konsep resonansi sudah kita pelajari di SMP, lalu apa hubungannya dengan Power Balance? Apa bukti adanya hubungan ini ada? Tidak anda temukan.
Menurut NewWayClinic.com, “telah ada banyak studi klinis mengenai efektivitas teknik di atas untuk asma, alergi dan penyakit kulit, dengan tingkat kesuksesan 78% – 93%.” Lalu? Ya sudah. Begitu saja. Tidak ada referensi, tidak disebutkan studi itu apa saja, dimana saja dan bagaimana dilakukan. Link yang diberikan broken dan anda diberikan 404 errors.
Tapi tetap saja mereka mengklaim kalau gelang Power Balance dibuat setelah bertahun-tahun penelitian dan pengembangan. Rahasia perusahaan? Well, kami paham. Tapi ini klaim ekstraordinari. Klaim luar biasa yang menuntut penjelasan. Semua penelitian ilmiah tidak menunjukkan adanya medan energi alami tubuh. Mengapa tiba-tiba Power Balance ada? Apa buktinya?

Kesimpulan

Alhasil apa yang namanya gelang magnet, gelang ion, power balance, terapi magnet, terapi hologram, energi titik nol sama kedudukannya dengan cincin berisi jin, gelang pengusir hantu, kalung gunting untuk mengusir setan pada ibu hamil. Itu hanya mitos. Bagi yang percaya, silakan percaya. Tapi anda tidak akan menjadi sehat secara fisik walaupun anda merasa sembuh.
Referensi
  1. Amega Global.
  2. BBC. 2006-01-06. “Magnet therapies ‘have no effect’“.
  3. Carrol, R.T. 2003. The Skeptic’s Dictionary.
  4. Core Energy Product. 2010. Amega Energy Wand?
  5. Harlow, T., Greaves, C., White, A., Brown, L., Hart, A., Ernst, E. 2004.Randomised controlled trial of magnetic bracelets for relieving pain in osteoarthritis of the hip and knee. BMJ. 2004 December 18; 329(7480): 1450–1454.
  6. Livingston, James D. 1997. Driving Force: The Natural Magic of Magnets. Harvard University Press
  7. NewWayClinic.com
  8. Examiner.com
  9. VibeLife.net
  10. Radiology Info. “Safety in Medical Imaging Procedures“.
  11. Wanjek, Christopher (2003). Bad Medicine: misconceptions and misuses revealed from distance healing to vitamin O. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons.
  12. Winemiller, M.H., Billow, R.G., Laskowski, E.R., Harmsen, W.S. 2005. Effect of Magnetic vs Sham-Magnetic Insoles on Nonspecific Foot Pain in the Workplace: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled TrialMayo Clin Proc. 2005;80(9):1138-1145.


Saturday 15 June 2013

layar sentuh

Touchscreen atau touch panels, atau touch monitor merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk menampilkan informasi grafikal dan visual yang merupakan output dari sebuah perangkat komputer. Namun, yang membedakannya dengan monitor atau layar televisi biasa adalah apa yang ditampilkan di dalamnya dapat secara langsung berinteraksi fisik dengan penggunanya. Maksudnya, Anda dapat langsung menyentuh layar penampil tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk mengakses apa yang ditampilkan di dalamnya.


Cara Kerja Touchscreen
Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor
2. Controller
3. Software driver

Touch Sensor
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor.
Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh.






Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut.





Software driver

Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan.

Keterangan:
1. Touch sensor
2. Controller
3. Software driver

Teknologi Touchscreen
Berikut ini adalah beberapa teknologi touchscreen yang masing-masing memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam aplikasinya:

>> Capasitive Touchscreen
>> Surface Wave Touchscreen
>> Resistive Touchscreen

Capasitive Touchscreen
Touchscreen jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, namun sangat andal dalam ketahanan dan kejernihannya.



Surface Wave Touchscreen
Teknologi touchscreen yang satu ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.




Produk Microsoft terbaru:
Microsoft Surface: a touch screen table


Resistive Touchscreen
Touchscreen yang termasuk dalam jenis ini adalah touchscreen yang layarnya dilapisi oleh sebuah lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik.





Kekurangan layar sentuh
Namun touchscreen ini juga bukannya tanpa kelemahan. Meskipun secara fisik kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, kinerja dari layar sentuh ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya.


Touchscreen di Mana-mana
Layar touchscreen saat ini sudah dapat di lihat pada PDA, TabletPC, komputer PC baik di pakai sendiri atau banyak kita jumpai di mall-mall dan mesin ATM, banyak perangkat elektronik lainnya.






touch screen ^^

sampai saat init uh ada 3 jenis layar sentuh yang kita kenal,,,yaitu:
·         Resistive
·         Capacitive
·         surface acoustic wave system
Nah,,kalian pada taw ga penjelasan dari 3 jenis layar sentuh yang aku sebutin diatas??yang uda taw ya udahh,,,tp buad yang belum taw,aku maw jelasin dikit yah,,,Langsung aja,,,

PERTAMA,,, Resistive Touchscreen:
Touchscreen jenis ini tuh layarnya dilapisi lapisan tipis berwarna metalik yang sifatnya konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Lapisan konduktif  tuh  lapisan yang mudah menghantarkan sinyal listrik, lapisan resistif tuh lapisan yang menahan arus listrik.






Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif  bias bikin adanya gangguan pada arus listrik. Efeknya dari gangguan ini tuh akan terjadi perubahan arus-arus listriknya pada lapisan konduktif. Perubahan nilai arus referensi ini lalu dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi. Terus, controller akan menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Terus informasi diintegrasikan sama program yang laen biar jadi aplikasi yang mudah digunakan.

Ciri-ciri:
·         Touchscreen jeis ini tuh punya tingkat kejernihan gambar Cuma sekitar 75%, akibatnya monitor tampak kurang jernih.
·         Touchscreen ini tuh  rentan n lemah banged terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.
·         Teknologi ini ga bakal terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar misalnya debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus.
·         Cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dll 
·         Touchscreen jenis ini tuh cara kerjanya harus ditekan, bias pake jari atau benda apapun yg ditekankan di layar.
·         Kelemahan buad touchscreen  ini tuh kalo ditaruh dikantong (terutama kantong celana), bisa tertekan-tekan trus akibatnya layarnya jadi gampang rusak karena sering tertekan.
Contoh HP  yang pake touchscreen jenis init uh  Samsung Star, Sony Erricson W950.
Hmmm,,,untuk ngerawat touchscreen jenis ini tuh caranya: plihlah wadah yang menggunakan model flip, jadi layar dapat terlindung dari tekanan. Trues ga disaranin buad pake wadah HP model pouch

KEDUA,,, . Capacitive Screen

Sistem ini punya sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya.
Panelnya dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang bias nerusin arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.

Lapisan ini tuh bisa manfaatin sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, makanya               lapisan ini ditugasin sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Waktu  jari tangan kita menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Dan,,,dimulai deh proses kalkulasi,,,,
Kalkulasi ini tuh menggunakan posisi dari ke empat titik sudut  pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Hmmm,,,akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Ciri-ciri:
·         Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari.
·         Tampilan layarnya tuh punya  kejernihan hingga sekitar 90%, cocok kalo maw dipake dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.
·         Layar jenis ini harus bekerja dengan sentuhan jari, tidak dapat menggunakan benda lain (kuku, stylus, dsb).
·         Layar ini bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh kita.
·         Layar sentuh model kapasitif ini hampir ga punya kelemahan, soalnya layar ini tuh pengembangan terbaru untuk gantiin layar resistif.
·         Keunggulannya: layar jenis ini ga terpengaruh sama tekanan, jadi walaupun HP kita maw ditaruh  dikantong pun ga akan jadi masalah.
·         Penggunaan wadah model pouch bisa dikategorikan aman,yang jelas tuh ga disertakan stylus didalam paket HP-nya.
 Contoh HP yg pake touchscreen jenis kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.

KETIGA,,, Surface Acoustic Wave System

Teknologi touchscreen init uh  manfaatin gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.
touchscreen juga punya reflector, fungsinya  mencegah gelombang ultrasonic biar tetep ada  di area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Waktu panel touchscreen-nya disentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, atau yang lain. Sentuhan tadi udah bikin perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.

Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi lalu diterima sama si receiver kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi data yang maw diterusin ke controller untuk diproses lebih lanjut.
Data yang dihasilin dari sentuhan ini tuh pastinya adalah data mengenai posisi tangan kita yang menyentuh sinyal ultrasonic itu. Kalo ini dilakuin secara kontinyu ditambah ada banyak banged sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang bias kita pake.
Cirri-ciri:
·         Teknologi ini ga pake bahan pelapis metalik, tapi peke sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini bias nerusin cahaya hingga 90 persen, hasilnya pun lebih jernih dan terang kalo dibandingin sama Resistive touchscreen.
·         Tanpa adanya lapisan sensor juga bias bikin touchscreen jenis ini jadi lebih kuat               n  tahan lama soalnya ga akan  ada lapisan yang bisa rusak waktu di sentuh, ketika terkena air, minyak, debu, dll
·         Kelemahannya tuh touchscreen ini bisat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Dikit aja ada debu atau benda lain yang nempel di atasnya maka touchscreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan.
·         Touchscreen jenis ini cocok dipake di  ruangan training komputer, yang bias mendukung pekerjaan yang dilakukan di ruangan ituuuu ^^

Multi Touchscreen

Multi layar sentuh tuh  pengembangan dari teknologi layar sentuh yang udah ada. Keunggulan layar sentuh ini tuh bisa disentuh oleh lebih dari satu jari, bahkan oleh puluhan jari dari orang yang berbeda-beda secara bersamaan.
Layar multi sentuh ini bias dipake untuk membesarkan, mengecilkan, mengubah posisi, dan memindahkan posisi objek pada layar monitor seperti foto atau games.
Contoh: pada handphone, komputer, MP3 player,dll

photovoltaic system

SOLAR SEL ATAU SEL SURYA

SORAL CELL
Sebelum membahas sistim pembangkit listrik tenaga surya
Pertama-tama akan dijelaskan secara singkat komponen penting dalam sistim ini yang berfungsi sebagai perubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Listrik tenaga matahari dibangkitkan oleh komponen yang disebut solar cell yang besarnya sekitar 10 ~ 15 cm persegi. Komponen ini mengkonversikan energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar cell merupakan komponen vital yang umumnya terbuat dari bahan semikonduktor. multicrystalline silicon adalah bahan yang paling banyak dipakai dalam industri solar cell. Multicrystalline dan monocrystalline silicon menghasilkan efisiensi yang relativ lebih tinggi daripada amorphous silicon.
Sedangkan amorphus silicon dipakai karena biaya yang relativ lebih rendah. Selain dari bahan nonorganik diatas dipakai pula molekul-molekul organik walaupun masih dalam tahap penelitian.Sebagai salah satu ukuran performansi solar cell adalah efisiensi. Yaitu prosentasi perubahan energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Efisiensi dari solar cell yang sekarang diproduksi sangat bervariasi. Monocrystalline silicon mempunyai efisiensi 12~15 %. Multicrystalline silicon mempunyai efisiensi 10~13 %. Amorphous silicon mempunyai efisiensi 6~9 %. Tetapi dengan penemuan metode-metode baru sekarang efisiensi dari multicrystalline silicon dapat mencapai 16.0 % sedangkan monocrystalline dapat mencapai lebih dari 17 %. Bahkan dalam satu konferensi pada September 2000, perusahaan Sanyo mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi solar cell yang mempunyai efisiensi sebesar 20.7 %. Ini merupakan efisiensi yang terbesar yang pernah dicapai.Tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu solar cell sangat kecil maka beberapa solar cell harus digabungkan sehingga terbentuklah satuan komponen yang disebut module. Produk yang dikeluarkan oleh industri-industri solar cell adalah dalam bentuk module ini.Pada applikasinya, karena tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu module masih cukup kecil (rata-rata maksimum tenaga listrik yang dihasilkan 130 W) maka dalam pemanfaatannya beberapa module digabungkan dan terbentuklah apa yang disebut array. Sebagai contoh untuk menghasilkan listrik sebesar 3 kW dibutuhkan array seluas kira-kira 20 ~ 30 meter persegi. Secara lebih jelas lagi, dengan memakai module produksi Sharp yang bernomor seri NE-J130A yang mempunyai efisiensi 15.3% diperlukan luas 23.1m2 untuk menghasilkan listrik sebesar 3.00 kW. Besarnya kapasitas PLTS yang ingin dipasang menambah luas area pemasangan.

SORAL CELL
sejarah soral cell
Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh Alexandre – Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan dengan menyinari 2 elektrode dengan berbagai macam cahaya. Elektrode tersebut di balut (coated) dengan bahan yang sensitif terhadapcahaya, yaitu AgCl dan AgBr dan dilakukan pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran asam. Dalam percobaanya ternyata tenaga listrik meningkat manakala intensitascahaya meningkat. Selanjutnya penelitian dari Bacquerel dilanjutkan oleh peneliti-peneliti lain. Tahun 1873 seorang insinyur Inggris Willoughby Smith menemukan Selenium sebagai suatu elemen photo conductivity. Kemudian tahun 1876, William Grylls dan Richard Evans Day membuktikan bahwa Selenium menghasilkan arus listrik apabila disinari dengan cahaya matahari. Hasil penemuan mereka menyatakan bahwa Selenium dapat mengubah tenaga matahari secara langsung menjadi listrik tanpa ada bagian bergerak atau panas. Sehingga disimpulkan bahwa solar cell sangat tidak efisien dan tidak dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan listrik.
Tahun 1894 Charles Fritts membuat Solar Cell pertama yang sesungguhnya yaitu suatu bahan semi conductor (selenium) dibalut dengan lapisan tipis emas. Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat dipakai sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebagai sensor cahaya. Tahun 1905 Albert Einstein mempublikasikan tulisannya mengenai photoelectric effect. Tulisannya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari paket-paket atau “quanta of energi” yang sekarang ini lazim disebut “photon.” Teorinya ini sangat sederhana tetapi revolusioner. Kemudian tahun 1916 pendapat Einstein mengenai photoelectric effect dibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika berkebangsaan Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya photoelectric effect. Tahun 1923 Albert Einstein akhirnya juga mendapatkan Nobel Prize untuk teorinya yang menerangkan photoelectric effect yang dipublikasikan 18 tahun sebelumnya.
Hingga tahun 1980 an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik. Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru untuk “thin film photovoltaicsolar cell.” Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.

CARA KERJA PLTS
KONSEP KERJA SISTEM PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan. Badingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita. Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller),
dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari. Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistemsel surya itu merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panelsurya sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan
menghentikan proses pengisian aki itu. Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi di pasaran. Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit tersendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap yang siap pakai.
Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan dengan bila merakit sendiri. Biasanya panel surya itu letakkan dengan posisi statis menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Agar dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi, untuk mendapatkan energi listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah permukaan panel surya agar selalu menghadap matahari sedemikian rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya, dengan menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini tidak sederhana, karena terdiri dari bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya, paket sistem sel surya yang lengkap belum termasuk kontroler untuk menggerakkan panel surya secara otomatis supaya sinar matahari jatuh tegak lurus.
Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul yang merupakan unit rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Untuk membuat modul fotovoltaik secara pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal dapat dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi.
Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul sel surya yaitu sebesar 60% dari biaya total. Jadi, jika modul sel surya itu bisa diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa menghemat biaya pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul pembuatan sel surya di Indonesia tahap pertama adalah membuat bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-sel yang masih diimpor. Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena teknologi pembuatan sel surya dengan bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis sudah dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan pada PLTS, Indonesia ternyata telah melewati tahapan penelitian dan pengembangan dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan instalasi
Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat. Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.
Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi­konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim elektron ke perabot listrik. Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.

Popular Posts

Followers