ingat umur yo :D

Bukti Ilmiah The End Day

Kiamat versi NASA

Dibalik layar sentuh

Touchscreen atau touch panels, atau touch monitor merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk...

solar energy

Sebelum membahas sistim pembangkit listrik tenaga surya Pertama-tama akan dijelaskan secara singkat komponen penting dalam sistim ini yang ...

magnet dan kesehatan

Magnet sudah ditemukan sejak 2500 tahun Sebelum Masehi. Ratu Cleopatra pun dari Mesir sudah tidur di batu yang mengandung...

Aku untuk Indonesiaku, kau?

Indonesia? Apa yang ada dibenak teman-teman tentang Indonesia selaku negara yang teman-teman diami. Apakah teman-teman memilih ...

Monday 15 August 2011

lengan bimasaktiiiii

Semula, galaksi Bima Sakti digambarkan sebagai sebuah struktur spiral dengan empat lengan yang tersusun atas bintang-bintang, masing masing adalah lengan Norma, Scutum-Centaurus, Sagittarius, dan Perseus. Selain itu terdapat pula pita gas dan debu di daerah pusat galaksi. Matahari kita terletak pada sebuah lengan kecil yang disebut lengan Orion, yang terletak diantara lengan Sagittarius dan Perseus.

Model yang disusun berdasarkan observasi radio tahun 1950-an terhadap gas-gas dalam galaksi ini bertahan hingga mengalami revisi pada tahun 1990-an. Berdasarkan hasil dari large infrared sky survey, ditemukan keberadaan pita besar yang terdiri dari bintang-bintang di tengah galaksi Bima Sakti. Sinar inframerah dapat menembus debu, dan dengan demikian teleskop yang dirancang untuk mengumpulkan sinar inframerah dapat melihat lebih jelas kedalam pusat galaksi yang dipenuhi debu dan aneka macam objek.

Berikutnya, pada 2005, para astronom mulai menggunakan detektor inframerah pada teleskop antariksa Spitzer untuk memperoleh informasi lebih rinci mengenai pita tersebut. Sekelompok astronom yang dipimpin oleh Robert Benjamin dari University of Wisconsin menemukan bahwa pita yang terentang dari pusat Galaksi ke arah luar tersebut lebih luas dan lebih panjang dibanding yang diperkirakan sebelumnya.

Mereka memperoleh citra inframerah terbaru dari Bimasakti yang menunjukan galaksi ini terentang 130 derajat di sepanjang langit dan satu derajat merentang dari bidang galaksi menuju ke atas dan bawah. Mosaik ini terdiri dari 800.000 gambar yang diambil dan menampilkan lebih dari 110 juta bintang.




Benjamin lantas mengembangkan perangkat lunak khusus untuk menghitung bintang-bintang tersebut serta mengukur kerapatannya. Perhitungan yang dilakukannya pada lengan Scutum-Centaurus menunjukan peningkatan jumlah bintang dibanding yang seharusnya ada di suatu lengan spiral. Sementara pengukuran pada lengan Sagittarius dan Norma tidak menunjukan adanya peningkatan jumlah bintang. Lengan ke-4, yakni lengan Perseus yang menyelubungi bagian terluar Bimasakti, tidak dapat dilihat dalam citra terbaru yang diambil Spitzer.

Penemuan ini menunjukkan bahwa galaksi Bima Sakti memiliki dua lengan spiral, sebagaimana struktur pada galaksi berpita pada umumnya. Lengan utama tersebut, lengan Scutum-Centaurus dan Perseus, memiliki kerapatan terbesar yang tersusun atas bintang-bintang muda dan terang serta bintang-bintang yang lebih tua yang dikenal sebagai raksasa merah (red-giant stars). Benjamin menyatakan bahwa kedua lengan utama tersebut terlihat berhubungan dengan bagian terdekat dan terjauh dari pita utamanya.

“Kini, kita dapat menyatukan kedua lengan tersebut dengan pita utama, seperti menyusun sebuah puzzle,” jelas Benjamin. Observasi inframerah sebelumnya menemukan petunjuk mengenai kedua lengan tersebut. Namun hasilnya tidak begitu jelas karena posisi dan lebar lengan masih belum diketahui.

Sekalipun lengan galaksi tampak sebagai fitur yang lengkap, namun pada kenyataannya bintang di dalamnya secara konstan terus bergerak keluar dan masuk di dalam lengan tersebut. Hal ini disebabkan oleh pergerakan bintang-bintang tersebut saat mengorbit pusat galaksi.

Matahari pun sekali waktu akan berada pada lengan yang berbeda. Dan sejak ia terbentuk 4 milyar tahun yang lalu, Matahari telah mengitari pusat galaksi sebanyak 16 kali. (spitzer.caltech.edu)

Thursday 23 June 2011



Fenomena gerhana bulan pada Kamis (16/6/2011) dini hari tak hanya sensasional karena menjadi gerhana bulan terlama sejak tahun 2000 silam. Fenomena gerhana bulan in juga akan membuat citra bulan bewarna merah darah selama 100 menit (saat transformasi menjadi gerhana bulan penuh).

Bagaimana bisa? Biasanya, Bulan diterangi Matahari. Selama gerhana bulan, bumi, matahari, dan bulan berada di garis dan bayangan bumi bergerak melintasi permukaan bulan purnama. Sinar matahari yang melewati atmosfer bumi membuat bulan tampak merah, coklat, atau hitam.
Peredaran bulan ke posisi yang sama setiap bulan, tetapi kemiringan orbit bulan berarti biasanya bulan melewati atas atau di bawah bayangan terestrial.aHal itu berarti bulan purnama terlihat tetapi tidak terjadi gerhana. Dilansir daily mail, fenomena alam ini diprediksi NASA tak akan dinikmati negara-negara di Eropa. Negara pada bagian benua tersebut disebut akan kehilangan fenomena awal gerhana bulan itu karena terjadi sebelum moonrise.

mirip bumi, berlimpah air ?.?

Jakarta (Antara News) - Penemuan "dunia tirta" baru (planet serupa Bumi yang berlimpah air) yang mengorbiti satu bintang dalam jarak 40 tahun cahaya menjadi planet pertama yang diketahui mirip Bumi dan membuat manusia menjadi cukup dekat untuk bisa mengendus atmosfernya, kata para astronom seperti dikutip jurnal Nature.

Dinamai GJ 1214b, ukuran planet ini hanya sekitar 2,7 kali ukuran Planet Bumi dengan massa kira-kira 6,5 kali lebih berat dari Bumi.

Berdasarkan berat jenisnya, para ilmuwan mengira GJ 1214b mengandung 3/4 air likuid dengan inti padat dari besi dan nikel serta atmosfer hidrogen dan helium yang merupakan mirip dengan Bumi.

Namun dalam banyak cara lainnya, planet ini adalah "binatang kejam yang sangat berbeda" dari Bumi yang kita tinggali, kata para ilmuwan.

"Pada dasarnya ini adalah satu samudera luas," kata kepala peneliti David Charbonneau dari Pusat Astrofisika Smithsonian, Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts.

"(Di planet ini) tidak ada satu pun benua yang mengambang di atas atau menyeruak dari air."

Lebih dari itu, GJ 1214b lebih panas dibandingkan Bumi dan atmosfernya sepuluh kali lebih tebal dibandingkan planet kita, kata para peneliti.

Hal ini mungkin membuat apapun sulit untuk hidup seperti selama ini kita ketahui. Untuk para pemula, tekanan atmosfer terhadap permukaan planet itu besar sekali dan cahaya yang sangat sedikit sulit menembus kabut demi mencapai samudera planet tersebut.

Planet baru menyerupai Bumi ini tetaplah sangat asing.

Planet Super-Earth baru itu ditemukan dengan menggunakan proyek MEarth, satu unit perangkat teleskop kecil berbasis di Bumi yang digunakan untuk mendeteksi perubahan dari menit ke menit dari kekuatan cahaya bintang-bintang merah nan redup yang disebut dengan M dwarfs (bintang cebol).

Kelipan periodik cahaya bintang bisa disebabkan oleh planet-planet yang secara terpisah transit atau mengitari bintang-bintangnya. Karena bintang cebol M dwarfs lebih buram ketimbang bintang-bintang seperti Matahari, maka menjadi lebih mudah menjejak pengurangan kekuatan cahaya yang disebabkan oleh planet-planet seukuran Bumi yang lebih kecil massanya.

Kendati GJ 1214b tidak langsung terlihat, perubahan pasti dalam cahaya bintang karena jejak perjalanannya, memungkinkan para astronom bisa menakar ukuran dan massa planet tersebut, yang nantinya menawarkan petunjuk-petunjuk terhadap komposisi planet itu.

Dan karena dunia tirta begitu dekat ke Bumi, demikian Charbonneau, teleskop optik yang berbasis di antariksa seperti Hubble atau Kepler bisa seharian digunakan untuk mengendus kandungan kimia pasti dari atmosfer planet serupa Bumi itu.

"Sejumlah cahaya dari bintang cebol itu menembus atmosfer planet serupa Bumi tersebut (seperti cahaya Matahari menembus Bumi), dan menempel pada fitur-fitur atom dan molekul apa saja yang ada," kata Charbonneau.

Secara keseluruhan, penemuan ini adalah "pencapaian yang menjadi tonggak" yang bisa menutup kesenjangan ilmiah dalam planetologi, kata Greg Laughin, ilmuwan astrofisika pada Universitas California, Santa Cruz, yang tidak terlibat dalam penelitian itu.

Wednesday 22 June 2011

katanya di tahun 2013 menghantam bumi. -',-

Sebuah komet yang diperkirakan bisa menghantam bumi pada 2013 baru saja ditemukan. Komet tersebut ditemukan dengan menggunakan teleskop yang dirancang khusus untuk berburu asteroid berbahaya.

Seperti dilansir dari Livescience.com, komet bisa terlihat dengan mata telanjang ketika jaraknya sangat dekat dengan bumi. Teleskop Hawaii's Pan-STARRS 1, mendeteksi komet yang diberi nama C/2011 L4 (PANSTARRS), pada malam hari, tepatnya 5 dan 6 Juni lalu.
Penemuan ini lalu dilanjutkan observasi menyeluruh dengan menggunakan instrumen lain keesokan harinya. Diperkirakan jarak komet sekitar 30 juta mil (50 juta kilometer) pada Februari atau Maret 2013.

Selama jarak terdekatnya dengan Bumi, sekitar dua tahun, C/2011 L4 (PANSTARRS) bisa terlihat di langit barat setelah matahari terbenam, jika cuaca cerah.

"Komet ini memiliki orbit yang dekat dengan parabola, berarti bahwa ini mungkin pertama kalinya tidak akan pernah mendekati matahari dan tidak pernah bisa kembali, " kata peneliti dari University of Hawaii, Richard Wainscoat.

Saat ini C/2011 L4 (PANSTARRS) jaraknya sekitar 700 juta mil dari matahari, tepatnya di atas orbit planet Jupiter. Detil ini didapatkan karena teleskop memiliki teknologi detektor elektronik yang sensitif.
Pan-STARRS 1 menemukan komet berbahaya tersebut dengan melakukan pemindaian pada langit untuk mengenali asteroid yang berpotensi membahayakan dan kemungkinan menghantam Bumi. Beberapa bulan ke depan, para astronom akan terus mempelajari komet tersebut. Hal ini demi mendapatkan prediksi yang lebih baik.

Uz For, sistem planet aneh yang sangat ekstrim.

Dua orang astronom di Afrika Selatan telah menemukan bukti akan adanya dua planet raksasa yang mengorbit sistem bintang kembar. Temuan tersebut dilaporkan di South African Astronomical Observatory (SAAO).

Menurut SAAO, sistem tata surya dengan dua planet dan dua ‘matahari’ yang ditemukan oleh Stephen Potter dan Encarni Romero-Colmenero tersebut merupakan contoh dari sebuah sistem planet yang ‘sangat aneh’.
“Dua buah bintang, satu merupakan white dwarf dan yang lain merupakan red dwarf, berada sangat dekat sehingga mereka hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk saling mengorbi satu sama lain,” sebut kedua astronom, seperti dikutip dari News24, 17 Juni 2011.

Sistem planet itu, kedua astronom menyebutkan, berorientasi dengan cara yang sangat aneh, sehingga dari Bumi, sepasang bintang itu saling menimbulkan gerhana setiap kali mengorbit, jika dilihat dari Bumi.

Potter dan rekan-rekannya mendapati pula bahwa gerhana tersebut tidak terjadi dalam waktu-waktu tertentu. Kadang gerhana datang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Temuan ini membuat mereka berhipotesa bahwa hadirnya dua planet raksasa itu memberi efek gravitasi yang akan menyebabkan bintang tersebut mengorbit dengan tidak beraturan. Planet-planet itu juga akan sedikit mempengaruhi jeda antara dua gerhana tersebut.

Dari pengukuran, astronom berhasil membuat perkiraan bahwa massa kedua planet itu setidaknya enam dan delapan kali massa planet Jupiter. Kedua planet juga membutuhkan waktu 16 dan 5 tahun untuk mengorbiti kedua bintang yang jadi ‘mataharinya’ tersebut. Namun sayangnya, planet-planet itu berada di jarak yang sangat jauh untuk dapat difoto secara langsung.

Selain itu, sistem planet binary star yang diberi nama UZ For itu juga merupakan sistem planet yang sangat tidak ramah untuk ditinggali.

“Karena kedekatannya, gravitasi milik bintang white dwarf secara konstan terus mencuri material dari permukaan bintang red dwarf,” kata astronom. “Aliran material ini akan menghantam bintang white dwarf dan membuatnya menjadi sangat panas hingga ke suhu jutaan derajat,” sebutnya.

Akibatnya, astronom menyebutkan, bintang itu akan membanjiri sistem planet tersebut dengan radiasi sinar X dengan jumlah yang sangat banyak dan mematikan.

Sistem planet aneh itu sendiri dapat ditemukan setelah astronom mengobservasi menggunakan Southern African Large Telescope (SALT) baru milik SAAO yang mampu mengombinasikan data yang dikumpulkan oleh banyak observatorium dan satelit dalam jangka waktu 27 tahun.

Friday 17 June 2011

uji coba


Sunday 22 May 2011

10 planet baru????!!!!!




Sepuluh planet baru "mengambang" melalui galaksi ditemukan tim astronom internasional yang dipimpin ilmuwan Selandia Baru. Kesepuluh planet berukuran Jupiter itu merupakan penemuan baru dalam sejarah Galaksi Bima Sakti. Penemuan menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan ilmuwan komputer Universitas Massey, Wellington, Australia.



"Mereka planet raksasa di galaksi kita, sekitar ukuran Jupiter. Ternyata selam ini kesepuluh planet tersebut berada di suatu tempat di antara kita dan bintang-bintang," kata Ian Bond, seorang Astro Fisika, belum lama ini. Planet-planet itu diyakini berjarak sekitar dua-pertiga dari pusat galaksi, berjarak sekitar 25.000 tahun cahaya.



Jika mereka terlihat dengan mata telanjang, planet-planet itu akan menjadi gelap gulita, karena mereka tidak memancarkan cahaya. Planet baru ini bisa saja dikeluarkan dari sistem surya karena pertemuan gravitasi dekat dengan planet lain atau bintang. Kemungkinan besar planet baru tumbuh dari keruntuhan bola gas dan debu, tapi tak memiliki massa untuk menyalakan bahan bakar dan menghasilkan cahaya bintang sendiri.



Temuan itu menyebabkan para peneliti beraharap planet mengambang bebas seukuran Bumi yang dapat mendukung kehidupan. Meskipun hingga saat ini kemungkinan itu kecil, planet semacam itu belum terdeteksi.(Xinhua/AIS)

Tuesday 17 May 2011

Keruntuhan Ilmiah metrealisme

Bagaimanakah alam semesta tak berbatas tempat kita tinggal ini terbentuk? Bagaimanakah keseimbangan, keselarasan, dan keteraturan jagat raya ini berkembang? Bagaimanakah bumi ini menjadi tempat tinggal yang tepat dan terlindung bagi kita?

Aneka pertanyaan seperti ini telah menarik perhatian sejak ras manusia bermula. Para ilmuwan dan filsuf yang mencari jawaban dengan kecerdasan dan akal sehat mereka sampai pada kesimpulan bahwa rancangan dan keteraturan alam semesta merupakan bukti keberadaan Pencipta Mahatinggi yang menguasai seluruh jagat raya.

Ini adalah kebenaran tak terbantahkan yang dapat kita capai dengan menggunakan kecerdasan kita. Allah mengungkapkan kenyataan ini dalam kitab suci-Nya, Al Quran, yang telah diwahyukan empat belas abad yang lalu sebagai penerang jalan bagi kemanusiaan. Allah menyatakan bahwa Dia telah menciptakan alam semesta dari ketiadaan, untuk suatu tujuan khusus, serta dilengkapi dengan semua sistem dan keseimbangannya yang dirancang khusus untuk kehidupan manusia.

Allah mengajak manusia untuk mempertimbangkan kebenaran ini dalam ayat berikut:

"Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya." (QS. An-Naazi'aat, 79: 27-30)

Pada ayat lain dalam Al Quran dinyatakan pula bahwa manusia harus melihat dan mempertimbangkan semua sistem dan keseimbangan di alam semesta yang telah diciptakan Allah untuknya, serta memetik pelajaran dari pengamatannya:

"Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)." (QS. An-Nahl, 16: 12)

Dalam ayat Al Quran lainnya , ditunjukkan:

"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, dan masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari." (QS. Faathir, 35: 13)

Kebenaran nyata yang dipaparkan Al Quran juga ditegaskan oleh sejumlah penemu penting ilmu astronomi modern, Galileo, Kepler, dan Newton. Semua menyadari bahwa struktur alam semesta, rancangan tata surya, hukum-hukum fisika, dan keadaan seimbang, semuanya diciptakan Tuhan, dan para ilmuwan itu sampai pada kesimpulan dari penelitian dan pengamatan mereka sendiri.

Materialisme: Kesalahan Abad ke-19

Realitas penciptaan yang kita bicarakan telah diabaikan atau diingkari sejak dahulu oleh sebuah pandangan filosofis tertentu. Pandangan itu disebut "materialisme". Filsafat ini, yang semula dirumuskan di kalangan bangsa Yunani kuno, juga telah muncul dari waktu ke waktu dalam budaya lain, dan dikembangkan pula secara perorangan. Menurut materialisme, hanya materi yang ada, dan begitulah adanya sepanjang waktu yang tak terbatas. Dari pendirian itu, diklaim bahwa alam semesta juga "selalu" ada dan tidak diciptakan.

Sebagai tambahan bagi klaim mereka; bahwa alam semesta ada dalam waktu yang tidak terbatas, penganut materialisme juga mengemukakan bahwa tidak ada tujuan atau sasaran di dalam alam semesta. Mereka menyatakan bahwa semua keseimbangan, keselarasan, dan keteraturan yang tampak di sekitar kita hanyalah peristiwa kebetulan. "Peristiwa kebetulan" juga diajukan ketika muncul pertanyaan tentang bagaimana manusia terjadi. Teori evolusi, dikenal luas sebagai Darwinisme, adalah aplikasi lain materialisme pada dunia alam.

Baru saja disebutkan bahwa sebagian pendiri sains modern adalah orang yang beriman, yang sepakat bahwa alam semesta diciptakan dan diatur oleh Tuhan. Pada abad ke-19, terjadi perubahan penting dalam sikap dunia ilmiah mengenai masalah ini. Materialisme dengan sengaja dimasukkan dalam agenda ilmu alam modern oleh pelbagai kelompok. Karena keadaan politik dan sosial abad ke-19 membentuk basis kuat bagi materialisme, filsafat tersebut diterima luas dan tersebar ke seluruh dunia ilmiah.

Akan tetapi, temuan sains modern secara tak terbantahkan menunjukkan betapa kelirunya pernyataan materialisme.

Temuan-Temuan Sains Abad ke-20

Mari kita tinjau lagi dua pandangan materialisme tentang alam semesta:

1. Alam semesta telah ada sejak waktu yang tak terbatas, dan karena tidak mempunyai awal atau akhir, alam semesta tidak diciptakan.

2. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah hasil peristiwa kebetulan dan bukan produk rancangan, rencana, atau visi yang disengaja.

Kedua pandangan ini dikemukakan dengan berani dan dibela mati-matian oleh materialis abad ke-19, yang tentu saja tidak punya jalan lain kecuali bergantung kepada pengetahuan ilmiah zaman mereka yang terbatas dan tidak canggih. Kedua pendapat itu telah dibantah sepenuhnya dengan penemuan-penemuan sains abad ke-20.

Yang terkubur pertama kali adalah pendapat bahwa alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas. Sejak tahun 1920-an, telah muncul bukti tegas bahwa pendapat ini tidak mungkin benar. Para ilmuwan sekarang merasa pasti bahwa jagat raya tercipta dari ketiadaan, sebagai hasil suatu ledakan besar yang tak terbayangkan, yang dikenal sebagai "Dentuman Besar (Big Bang)". Dengan kata lain, alam semesta terbentuk, atau tepatnya, diciptakan oleh Allah.

Sains modern membuktikan kenyataan penciptaan alam semesta oleh Allah, yang bertentangan dengan filsafat usang materialis. Newsweek memuat kisah sampul "Science Finds God" pada edisi 27 Juli, 1989.

Abad ke-20 juga menyaksikan kehancuran klaim materialis yang kedua: bahwa segala sesuatu di jagat raya adalah hasil dari kebetulan dan bukan rancangan. Riset yang diadakan sejak tahun 1960-an dengan konsisten menunjukkan bahwa semua keseimbangan fisik alam semesta umumnya dan bumi kita khususnya dirancang dengan rumit untuk memungkinkan kehidupan. Ketika penelitian ini diperdalam, ditemukan bahwa setiap hukum fisika, kimia, dan biologi, setiap gaya-gaya fundamental seperti gravitasi dan elektromagnetik, dan setiap detail struktur atom dan unsur-unsur alam semesta sudah diatur dengan tepat sehingga manusia dapat hidup. Ilmuwan masa kini menyebut desain luar biasa ini "prinsip antropis". Prinsip ini menyatakan bahwa setiap detail alam semesta telah dirancang dengan cermat untuk memungkinkan manusia hidup.

Kesimpulannya, filsafat yang disebut materialisme telah ditolak oleh sains modern. Dari posisinya sebagai pandangan ilmiah yang dominan pada abad ke-19, materialisme telah jatuh menjadi cerita fiksi pada abad ke-20.

Bagaimana tidak? Seperti yang ditunjukkan Allah:

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada atara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka." (QS. Shaad, 38: 27)

Adalah keliru untuk menganggap alam semesta diciptakan dengan sia-sia. Filsafat yang benar-benar keliru seperti materialisme dan sistem-sistem yang berdasarkan pada paham itu telah ditakdirkan untuk gagal sejak awal sekali.

Penciptaan adalah sebuah fakta. Dalam buku ini kita akan mengkaji bukti kenyataan tersebut. Kita akan melihat bagaimana materialisme telah runtuh di hadapan sains modern dan juga menyaksikan betapa menakjubkan dan sempurna alam semesta dirancang dan diciptakan oleh Allah.

Tuesday 3 May 2011

AsTrOnOmi


Astronomi, yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.

Selama sebagian abad ke-20, astronomi dianggap terpilah menjadi astrometri, mekanika langit, dan astrofisika. Status tinggi sekarang yang dimiliki astrofisika bisa tercermin dalam nama jurusan universitas dan institut yang dilibatkan di penelitian astronomis: yang paling tua adalah tanpa kecuali bagian 'Astronomi' dan institut, yang paling baru cenderung memasukkan astrofisika di nama mereka, kadang-kadang mengeluarkan kata astronomi, untuk menekankan sifat penelitiannya. Selanjutnya, penelitian astrofisika, secara khususnya astrofisika teoretis, bisa dilakukan oleh orang yang berlatar belakang ilmu fisika atau matematika daripada astronomi.
Astronomi Bulan: kawah besar ini adalah Daedalus, yang dipotret kru Apollo 11 selagi mereka mengedari Bulan pada 1969. Ditemukan di tengah sisi gelap bulan Bumi, garis tengahnya sekitar 93 km

Astronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan di mana amatir masih memainkan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi, ilmusemu yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.

Berdasarkan subyek atau masalah
Astronomi Planet, atau Ilmu Pengetahuan Planet: setan debu Mars. Dipotret oleh NASA Global Surveyor di orbit Mars, coret gelap yang panjang terbentuk oleh gerakan gumpalan atmosfer Mars yang berputar-putar (dengan kesamaan ke angin tornado darat). Setan debu (tempat hitam) mendaki tembok kawah. Coret di setengah tangan benar gambar adalah bukit pasir di lantai kawah.

* Astrometri: penelitian posisi benda di langit dan perubahan posisi mereka. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.
* Kosmologi: penelitian alam semesta sebagai seluruh dan evolusinya.
* Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.
* Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita.
* Pembentukan galaksi dan evolusi: penelitian pembentukan galaksi, dan evolusi mereka.
* Ilmu planet: penelitian planet dan tata surya.
* Fisika bintang: penelitian struktur bintang.
* Evolusi bintang: penelitian evolusi bintang dari pembentukan mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa.
* Pembentukan bintang: penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri.

Juga, ada disiplin lain yang mungkin dipertimbangkan sebagian astronomi:

* Arkheoastronomi
* Astrobiologi
* Astrokimia

Cara-cara mendapatkan informasi

Dalam astronomi, informasi sebagian besar didapat dari deteksi dan analisis radiasi elektromagnetik, foton, tetapi informasi juga dibawa oleh sinar kosmik, neutrino, dan, dalam waktu dekat, gelombang gravitasional (lihat LIGO dan LISA). Pembagian astronomi secara tradisional dibuat berdasarkan rentang daerah spektrum elektromagnetik yang diamati:

* Astronomi optikal menunjuk kepada teknik yang dipakai untuk mengetahui dan menganalisa cahaya pada daerah sekitar panjang gelombang yang bisa dideteksi oleh mata (sekitar 400 - 800 nm). Alat yang paling biasa dipakai adalah teleskop, dengan CCD dan spektrograf.
* Astronomi inframerah mengenai deteksi radiasi infra merah (panjang gelombangnya lebih panjang daripada cahaya merah). Alat yang digunakan hampir sama dengan astronomi optik dilengkapi peralatan untuk mendeteksi foton infra merah. Teleskop Ruang Angkasa digunakan untuk mengatasi gangguan pengamatan yang berasal dari atmosfer.
* Astronomi radio memakai alat yang betul-betul berbeda untuk mendeteksi radiasi dengan panjang gelombang mm sampai cm. Penerimanya mirip dengan yang dipakai dalam pengiriman siaran radio (yang memakai radiasi dari panjang gelombang itu).



* Astronomi energi tinggi

Astronomi Ekstragalaktik: lensa gravitasi. Gambar dari Teleskop Ruang Angkasa Hubble ini menunjukkan beberapa obyek yang terbentuk dengan putaran yang biru yang sebetulnya adalah beberapa tampilan dari galaksi yang sama. Mereka sudah digandakan oleh efek lensa gravitasi kelompok galaksi yang berwarna kuning, bulat panjang dan spiral di dekat pusat foto. Pelensaan gravitasi dihasilkan oleh bidang gravitasi kelompok yang luar biasa masif sehingga mampu melengkungkan cahaya. Beberapa akibatnya adalah memperbesar ukuran obyek yang dilensakan, menjadikan terang dan mengubah tampilan benda yang lebih jauh.

Astronomi optik dan radio bisa dilakukan di observatorium landas bumi, karena atmosfer transparan pada panjang gelombang itu. Cahaya infra merah benar-benar diserap oleh uap air, sehingga observatorium infra merah terpaksa ditempatkan di tempat kering yang tinggi atau di angkasa.

Atmosfer kedap pada panjang gelombang astronomi sinar-X, astronomi sinar-gamma, astronomi ultra violet dan, kecuali sedikit "jendela" dari panjang gelombang, astronomi infra merah jauh, oleh sebab itu pengamatan bisa dilakukan hanya dari balon atau observatorium luar angkasa.

Sejarah Singkat

Pada bagian awal sejarahnya, astronomi memerlukan hanya pengamatan dan ramalan gerakan benda di langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Rigveda menunjuk kepada ke-27 rasi bintang yang dihubungkan dengan gerakan matahari dan juga ke-12 Zodiak pembagian langit. Yunani kuno membuatkan sumbangan penting sampai astronomi, di antara mereka definisi dari sistem magnitudo. Alkitab berisi sejumlah pernyataan atas posisi tanah di alam semesta dan sifat bintang dan planet, kebanyakan di antaranya puitis daripada harfiah; melihat Kosmologi Biblikal. Pada tahun 500 M, Aryabhata memberikan sistem matematis yang mengambil tanah untuk berputar atas porosnya dan mempertimbangkan gerakan planet dengan rasa hormat ke matahari.

Penelitian astronomi hampir berhenti selama abad pertengahan, kecuali penelitian astronom Arab. Pada akhir abad ke-9 astronom Muslim al-Farghani (Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani) menulis secara ekstensif tentang gerakan benda langit. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad ke-12. Pada akhir abad ke-10, observatorium yang sangat besar dibangun di dekat Teheran, Iran, oleh astronom al-Khujandi yang mengamati rentetan transit garis bujur Matahari, yang membolehkannya untuk menghitung sudut miring dari gerhana. Di Parsi, Umar Khayyām (Ghiyath al-Din Abu'l-Fath Umar ibn Ibrahim al-Nisaburi al-Khayyami) menyusun banyak tabel astronomis dan melakukan reformasi kalender yang lebih tepat daripada Kalender Julian dan mirip dengan Kalender Gregorian. Selama Renaisans Copernicus mengusulkan model heliosentris dari Tata Surya. Kerjanya dipertahankan, dikembangkan, dan diperbaiki oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Kepler adalah yang pertama untuk memikirkan sistem yang menggambarkan dengan benar detail gerakan planet dengan Matahari di pusat. Tetapi, Kepler tidak mengerti sebab di belakang hukum yang ia tulis. Hal itu kemudian diwariskan kepada Isaac Newton yang akhirnya dengan penemuan dinamika langit dan hukum gravitasinya dapat menerangkan gerakan planet.

Bintang adalah benda yang sangat jauh. Dengan munculnya spektroskop terbukti bahwa mereka mirip matahari kita sendiri, tetapi dengan berbagai temperatur, massa dan ukuran. Keberadaan galaksi kita, Bima Sakti, dan beberapa kelompok bintang terpisah hanya terbukti pada abad ke-20, serta keberadaan galaksi "eksternal", dan segera sesudahnya, perluasan Jagad Raya dilihat di resesi kebanyakan galaksi dari kita.

Kosmologi membuat kemajuan sangat besar selama abad ke-20, dengan model Ledakan Dahsyat yang didukung oleh pengamatan astronomi dan eksperimen fisika, seperti radiasi kosmik gelombang mikro latar belakang, Hukum Hubble dan Elemen Kosmologikal. Untuk sejarah astronomi yang lebih terperinci, lihat sejarah astronomi.

Masyarakat tradisional

Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Keterbatasan pengetahuan membuat kebanyakan pengamatan dilakukan untuk keperluan astrologi. Pada tingkatan praktis, pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran. Dalam masyarakat Jawa misalnya dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.

Nama-nama asli daerah untuk penyebutan obyek-obyek astronomi juga memperkuat fakta bahwa pengamatan langit telah dilakukan oleh masyarakat tradisional sejak lama. Lintang Waluku adalah sebutan masyarakat Jawa tradisional untuk menyebut tiga bintang dalam sabuk Orion dan digunakan sebagai pertanda dimulainya masa tanam. Gubuk Penceng adalah nama lain untuk rasi Salib Selatan dan digunakan oleh para nelayan Jawa tradisional dalam menentukan arah selatan. Joko Belek adalah sebutan untuk Planet Mars, sementara lintang kemukus adalah sebutan untuk komet. Sebuah bentangan nebula raksasa dengan fitur gelap di tengahnya disebut sebagai Bimasakti.


Masa modern

Pelaut-pelaut Belanda pertama yang mencapai Indonesia pada akhir abad-16 dan awal abad-17 adalah juga astronom-astronom ulung, seperti Pieter Dirkszoon Keyser dan Frederick de Houtman. Lebih 150 tahun kemudian setelah era penjelajahan tersebut, misionaris Belanda kelahiran Jerman yang menaruh perhatian pada bidang astronomi, Johan Maurits Mohr, mendirikan observatorium pertamanya di Batavia pada 1765. James Cook, seorang penjelajah Inggris, dan Louis Antoine de Bougainville, seorang penjelajah Perancis, bahkan pernah mengunjungi Mohr di observatoriumnya untuk mengamati transit Planet Venus pada 1769[1].

Ilmu astronomi modern makin berkembang setelah pata tahun 1928, atas kebaikan Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang pengusaha perkebunan teh di daerah Malabar, dipasang beberapa teleskop besar di Lembang, Jawa Barat, yang menjadi cikal bakal Observatorium Bosscha, sebagaimana dikenal pada masa kini.

Penelitian astronomi yang dilakukan pada masa kolonial diarahkan pada pengamatan bintang ganda visual dan survei langit di belahan selatan ekuator bumi, karena pada masa tersebut belum banyak observatorium untuk pengamatan daerah selatan ekuator.

Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan, bukan berarti penelitian astronomi terhenti, karena penelitian astronomi masih dilakukan dan mulai adanya rintisan astronom pribumi. Untuk membuka jalan kemajuan astronomi di Indonesia, pada tahun 1959, secara resmi dibuka Pendidikan Astronomi di Institut Teknologi Bandung.

Pendidikan Astronomi di Indonesia secara formal dilakukan di Departemen Astronomi, Institut Teknologi Bandung. Departemen Astronomi berada dalam lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan secara langsung terkait dengan penelitian dan pengamatan di Observatorium Bosscha.

Lembaga negara yang terlibat secara aktif dalam perkembangan astronomi di Indonesia adalah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Selain pendidikan formal, terdapat wadah informal penggemar astronomi, seperti Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, serta tersedianya planetarium di Taman Ismail Marzuki, Jakarta yang selalu ramai dipadati pengunjung.

Perkembangan astronomi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, dan mendapat pengakuan di tingkat Internasional, seiring dengan semakin banyaknya pakar astronomi asal Indonesia yang terlibat dalam kegiatan astronomi di seluruh dunia, serta banyaknya siswa SMU yang memenangi Olimpiade Astronomi Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia Pasific.

alam semesta


Alam semesta, kata ini digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya pada pertengahan pertama abad ke-20. Usaha untuk memahami pegertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi.

Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada pembagian kata alam semesta, antara kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk model keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju metafisika.

Monday 2 May 2011

oldest object



Satelit Swift milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) merekam obyek tertua dan terjauh yang berhasil terekam sejauh ini. Obyek tersebut berupa ledakan energi dari sebuah bintang yang mati. Keberadaan obyek tersebut terdeteksi pertama kali pada 23 April lalu. Swift merekam pancaran sinar gamma yang diperkirakan dari ledakan yang menghasilkan radiasi tinggi.

Stasiun Bumi kemudian diarahkan untuk mengamati cahaya pendar di sekitarnya yang terbentuk sebagai hasil radiasi. Ledakan tersebut hanya berlangsung sekitar 10 detik dan terjadi pada 630 juta tahun sejak alam semesta diperkirakan terbentuk. Hasil perhitungan menunjukkan cahaya pendar yang terekam telah menjelajahi antariksa selama 13,1 miliar tahun cahaya hingga terekam saat ini. Usia obyek tersebut lebih tua dari rekor obyek tertua sebelumnya, 100-200 ratus juta tahun.

Pakar astrofisika NASA, Neil Gehrels, menyatakan, ledakan bintang mati tersebut akan menghasilkan lubang hitam. Umur bintang itu sendiri diperkirakan sejuta tahun dan ukurannya 30 kali Matahari saat meledak.

Wednesday 27 April 2011

Sains dan alam semesta

Ledakan besar (Bigbang).

Pada dasarnya teori ini diturunkan dari perhitungan rumit khususnya perhitungan matematika dan fisika tingkat tinggi dan pengamatan gerak bintang berbilang puluhan tahun. Boleh dibilang teori bigbang adalah penemuan sains terbesar abab 20.

Saat ini, hampir semua saintis yakin alam semesta dimulai dari suatu ledakan besar (disebut big bang) temperatur tinggi.

Film simulasi ledakan pada t = 10-43 detik

Mengagumkan sekali, para ahli teori telah menyimpulkan keadaan alam semesta pada 10-43 detik (satu per 10 pangkat minus 43) setelah bigbang. Sebelum waktu ini, semua gaya-gaya fundamental –grafitasi, elektromagnetik, dan gaya kuat/lemah nuklir – menyatu, tapi ahli fisika belum mengembangkan suatu teori yang dapat menjelaskan kondisi pada 0 – 10-43 detik. Selama detik pertama alam semesta, proton-proton, neutron-neutron dan elektron-elektron – berbentuk blok-blok atom – terbentuk saat photon-photon bertabrakan dan mengubah enersi menjadi masa, dan ketiga gaya terbagi menjadi masing-masing identity. Temperatur alam semesta menjadi dingin pada saat itu, mulai dari 1032 (10 pangkat 32) derajat menjadi 10 milyar derajat. Setelah 3 menit terjadi big bang temperatur turun sebesar 1 milyar derajat, proton dan neutron bergabung menjadi inti beberapa elemen berat, dan paling mungkin adalah helium (Helium adalah unsur utama pembentukan bintang-bintang - sampai sekarang).

Tiga alasan penting mempercayai teori big bang. Pertama alam semesta berkembang. Kedua diprediksi 25% dari total masa alam semesta berupa helium yang terbentuk pada beberapa menit pertama, sejumlah pengamatan mendukung argumen ini. Akhirnya sekarang diyakini kondisi saat ini sebagai radiasi latar belakang cosmik.

Teori big bang memprediki adanya bekas radiasi (remnant radiation), yang saat ini diperkirakan bertemperatur 3 derajat di atas nol absolut, sebelumnya dengan sangat baik radio-radio astronomi telah membuktikan hal itu.

Suatu ledakan telah mengawali alam semesta kita, tanda-tanda big bang pertama kali dapat diuji dengan teori fisika mutakhir.

2.1 Alam semesta mengembang (expansion of the universe).
Alam semesta mengembang pertama kali diketahui dan dilaporkan oleh astronom Amerika Edwin Hubble (1889 - 1953) berdasarkan pengamatannya pada bintang kembar cygni 61, melalui teleskop di bumi. Edwin Hubble menemukan 2 bintang kembar cygni 61 tersebut bergeser saling menjauh, penemuannya ini dipublikasikannya pada tahun 1929. Bintang kembar cygni 61 berada di konstelasi sygnus, berjarak 11,4 tahun cahaya dari matahari kita (1 tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam 1 tahun = 9460730472580,8 kilometer). Gambar di bawah ini memperlihatkan 2 photo bintang kembar cygni 61 berselang 32 tahun pengamatan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0KKfsycU1If521E5noKf9F0zF48fiFSh1PUkuCZscdgn5hyOk5cpJg7V-WBOwxGkKfaeSapVTJ_Ghj62NfPdNZHIWKKkhPtRTGBi40vZeAyFErtYa_FEuKZxFuQD_GPpfWAwp6SwjLyQ/s1600-h/double+star+61+cygni.jpg

Pergeseran bintang kembar cygni 61 ini terlihat juga pada 2 photo bintang kembar cygni yang diamati pada tahun 2000 dan 2005.

Peristiwa seketika saat big bang dimulai, saat ruang dan waktu tercipta dan semua materi dalam cosmos mulai mengembang. Anda bisa membayangkan pengembangan alam semesta ini seperti balon yang ditiup.
Film simulasi ekspansi alam semesta (balon).



Selanjutnya belum terbentuk ruang sampai setidaknya 300 ribu tahun setelah big bang, ketika alam semesta mendingin hingga 3 ribu derajat. Pada temperatur ini, elektron-elektron berkombinasi dengan inti atom membentuk atom-atom netral.

Dengan tidak adanya elektron-elektron bebas yang tertinggal mengakibatkan terjadi hamburan photon-photon cahaya, alam semesta berubah menjadi transparan karena radiasi (cahaya yang kita lihat sekarang sebenarnya adalah radiasi latar belakang cosmik).

Bintang-bintang dan galaksi-galaksi mulai terbentuk sekitar 1 milyar tahun setelah big bang, dan kemudian, sederhananya alam semesta terus berkembang membesar dan mendingain, penciptaan kondisi kondusif untuk kehidupan.

Usia alam semesta dari mulai 180 milyart tahun hingga terakhir diperbaharui menjadi 13.7 milyard tahun

11. PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA : PERSPEKTIF SAINS & QURAN
Dalam Quran, Allah membicaratan tentang tahap-tahap perkembangan embrio manusia:

QS Al-Mu’Minun[23:12-14]

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ

walaqad khalaqnaa al-insaana min sulaalatin min thiinin

[23:12] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ

tsumma ja'alnaahu nuthfatan fii qaraarin makiinin

[23:13] Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْماً ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

tsumma khalaqnaa alnnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa al'alaqata mudhghatan fakhalaqnaa almudhghata 'izhaaman fakasawnaa al'izhaama lahman tsumma ansya/naahu khalqan aakhara fatabaaraka allaahu ahsanu alkhaaliqiina
[23:14] Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu :
1.Bermakna lintah.
2.Bermakna sesuatu yang tergantung.
3.Bermakna segumpal darah.

Tidak terdapat perselisihan antar saintis (kedokteran0 modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqoh ini .

Makna ‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil.

Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqoh, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah (1) . Pada tahap ini, embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah(2). Profesor Moore lantas menempatkan sebuah gambar embrio dan lintah bersebelahan (Gambar 1, klik untuk memperbesar gambar).


Arti kedua, ‘alaqoh adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqoh. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah, seperti gambar-2 dan gambar-3 (klik untuk memperbesar gambar).




Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Professor Moore mengatakan “ kami menemukan penampakan luar embrio (gambar-4) selama tahap alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk embrio (3). Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga (4). Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.



Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.


Tahap perkembangan embrio selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah” (QS Al-Mu’Minun 23:14).

Kata mudghah dalam bahasa arab berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahap mudghah, ukuran embrio (gambar-5 dan gambar-6) mirip dengan ukuran permen karet yang umum dikunyah orang (5).


Bagaimana mungkin nabi Muhammad mempunyai kemungkinan mengetahui senua ini pada 1400 tahun yang lalu, padahal saintis baru mengetahui perkembangan embrio ini setelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang belum dikenal pada 1400 tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan mikroskop untuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm dan Leeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah nabi Muhammad. Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahap perkembangan embrio (6).
Referensi :
-------------------------------------------------------------------------------------
(1) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 8.
(2) Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, p. 36.
(3) Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, pp. 37-38.
(4) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 65.
(5) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 8.
(6) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 9.


Komentar-komentar para saintis tentang fakta sains kedokteran dalam Al-Quran.

Berikut ini adalah beberapa komentar saintis mengenai mukjizat fakta sains dalam Al-Quran, juga dilengkapi dengan komentar dalam video. Dalam video ini, anda dapat melihat dan mendengar komentar mereka.

1. Professor Keith Moore.

Keith L. Moore adalah pensiunan gurubesar (professor emeritus) bidang anatomi ketua jurusan (dekan) ilmu kesehatan (Fakultas Kesehatan) universitas Toronto, Ontario-Kanada. Ia juga pernah bekerja Universitas King Abdul Aziz, Jeddah – Saudi Arabia. Ia banyak mengarang buku rujukan (text book) bidang anatomi dan embrio manusia (human embryology).

Professor Keith L.Moore mengatakan :

“Adalah suatu kehormatan bagi saya untuk membantu menjelaskan pernyataan Al-Quran tentang perkembangan manusia. Sangat jelas bagi saya bahwa apa yang dikatakan Muhammad benar-benar datang dari Tuhan atau Allah. Semua kenyataan ilmiah Quran membuat saya percaya Muhammad adalah utusan Tuhan atau Allah”.

2). Dr. T. V. N. Persaud, beliau adalah professor ilmu urai tubuh (anatomy), professor ilmu kesehatan dan penyakit anak (Pediatrics and Child Health), dan professor dibidang kebidanan,ginekoli dan reproduksi di Universitas Winitoba, Winipeg-Canada. Di universitas itu beliau pernah menjabat kepala jurusan anatomi selama 16 tahun. Prof.Persaud telah menulis atau mengedit 22 buku rujukan (textbook) dan mempublikasikan 181 buah tulisan ilmiah. Pada tahun 1991, ia menerima penghargaan kehormatan “J.C.B. Grant Award” dari perhimpunan ahli anatomi Canada karena presentasinya temuan hasil riset kedokterannya dengan fakta Al-quran. Dalam presentasinya tersebut, Profesor Persaud mengatakan:

“Telah dijelaskan kepada saya bahwa Muhammad hanyalah seorang manusia biasa. Ia tidak tahu membaca dan tidak tahu (bagaimana caranya) menulis. Kenyataannya ia buta huruf. Dan kita saat ini sedang membicarakan (apa yang sudah dikatakan Muhammad) pada sekitar 12 (tepatnya 14) ratus tahun lalu. Anda sedang berhadapan dengan seorang buta huruf yang membacakan dan berkata-kata, dan mengagumkan sekali, perkataan itu secara ilmu pengetahuan, sekarang terbukti benar dan akurat. Secara pribadi, saya tidak melihat ini suatu kebetulan. Ada banyak sekali kenyataan akurasi, dan saya seperti juga Dr.Moore. tanpa menemui kesulitan menyimpulkan bahwa perkataan Muhammad itu adalah wahyu”.

Profesor Persaud telah mengutip beberapa ayat Quran dan hadis dalam beberapa bukunya. Dalam presentasi-presentasinya, Prof.Persaud menyertakan ayat-ayat quran dan hadis nabi Muhammad pada banyak konferensi keilmuan.

3). Dr. Joe Leigh Simpson, beliau adalah kepala jurusan kebidanan dan kandungan,professor kebidanan dan kandungan, dan profesor genetika dan molekul Perguruan tinggi kesehatan Houston,Texas-USA. Dia juga mmegang jabatan kebidanan dan kandungan serta kepala jurusan kebidanan dan kandungan Universitas Tennesse,Memphis-USA. Ia pernah menjabat ketua himpunan ahli fertilitas Amerika. Ia banyak menerima penghargaan, diantaranya penghargaan ” Professors of Obstetrics and Gynecology Public Recognition Award” tahun 1992. Profesor Simpson telah melakukan penelitan ilmiah berdasarkan 2 hadis nabi Muhammad yang diriwayatkan Bukhari-Muslim di bawah ini.

Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya salah seorang dari kalian, penciptaan dirinya disatukan di perut ibunya pada empat puluh hari pertama. Kemudian ia berubah menjadi segumpal darah dalam masa yang sama. Berikutnya ia beralih menjadi segumpal daging dalam masa yang sama. Kemudian malaikat diutus untuk menuliskan empat perkara, (yaitu) menulis rezekinya, ajalnya, amalannya dan nasibnya, menjadi sengsara atau berbahagia kemudian meniupkan ruh padanya. 2 (HR Bukhari (2/424) kitab Bad'ul Wahyi, Bab Dzikir Al Malaikah no. 3208; Muslim (4/2036) kitab Al Qadar (46), Bab Kaifiyati Al Adami Fi Bathni Ummihi, no. 2643. Dan ini teks Imam muslim).

Prof.Simpson meyimpulkan urut-urutan pembentukan embrio pada hadis di atas persis sama dengan pemahaman ilmu kedokteran modern. Bukan hanya itu, lama waktu setiap tahap sangat akurat dengan penemuan kedokteran modern dewasa ini.

Pada ssebuah konferensi Prof.Simpson mengatakan:

”Hadis (perkataan nabi Muhammad) telah menginformasikan kepada kita tahapan perkembangan embrio. Perkataan itu berasal dari seorang dan dituliskan pada suatu masa dimana ketika itu sama sekali belum (tidak) mengenal dasar-dasar ilmu pengethuan... Selanjutnya, saya kira tidak pertentangan antara (ilmu pengetahuan) genetika dan agama. Bahkan ternyata agama ditambah dengan wahyu dapat membimbing ilmu pengetahuan, dan bahwa pernyataan-pernyataan dalam Al-quran dan telah ada sejak berabad-abad yang lalu, sekarang telah terbukti kebenarannya, dengan kata lain Al-quran itu memang kebenaran yang berasal dari Tuhan”.

4) Dr. E. Marshall Johnson, ia adalah pensiunan gurubesar (professor emeritus) jurusan anatomi dan biologi pengembangan pada Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania – USA. Sewaktu masih bekerja di universitas itu, ia menjabat kepala jurusan Anatomi selama 22 tahun, selain itu ia juga pernah memegang jabatan Direktur “Daniel Baugh Institute” dan ketua (President) himpunan ahli Teratology. Ia telah membuat mempublikasikan lebih dari 200 karya ilmiah.

Pada tahun 1981, Dr. E. Marshall Johnson membawakan (presentasi) hasil penelitian ilmiahnya pada konferensi ilmu kesehatan yang diselenggarakan di Dammam – Arab. Pada dokumen presentasinya itu Professor Johnson mengatatakan:

“Kesimpulan : Quran tidak hanya mendiskripsikan pengembangan eksternal (lahiriah) tetapi juga menitik beratkan pada tahap-tahap perkembangan internal, tahap-tahap perkembangan embrio, semuanya itu persis seperti yang baru ditemukan sains dewasa ini.

Sealanjutnya Professor Johnson juga mengatakan:

”Sebagai seorang saintis, saya hanya dapat mengakui sesuatu yang secara spesifik dapat dilihat. Saya mengerti biologi embrio dan perkembangannya. Saya dapat memahami kata-kata dalam Al-quaran yang diterjemahkan kepada saya. Seandainya saya hidup pada masa itu (masa kenabian Muhammad), maka saya tidak dapat mendiskripsikan apa-apa yang baru saja kita ketahui sekarang. Saya kira tidak ada saksi yang dapat membantah bahwa Muhammad telah menerima informasi dari suatu tempat. Saya sama sekali tidak melihat adanya pertentangan antara penemuan-penemuan saat ini dengan apa yang sudah ditulis Muhammad (Al-quran)”.

5). Dr. Gerald C. Goeringer, ia adalah ketua himpunan gurubesar ahli medis dan embriology Universitas Georgetown, Washington DC – USA. Pada konferensi kesehatan ke-8 di Riyadh arab saudi, professor Goeringer pada presentasinya mengatakan:

”Pada sebagian ayat Quran berisi diskripsi yang cukup menyeluruh (comprehensive) mengenai perkembangan manusia mulai dari saat berupa ’commingling, kemudian ’gametes’ hingga ’organogenesis’, padahal belum ada kejelasan dan rekaman yang lengkap mengenai perkembangan manusia seperti klasifikasi, terminologi dan diskripsi seperti yang sudah kita kenal sekarang. Diskripsi yang ada dalam literatur yang digunakan sekarang adalah hasil rekaman berabad-abad”.

6). Professor Tejatat Tejasen, ia adalah pimpinan jurusa anatomi universitas Chiang Mai, Chiang Mai – Thailand. Terakhir ia menjabat ketua jurusan fakultas kesehatan pada universitas yang sama. Pada konferensi kesehatan ke-8 di Riyadh Aran saudi, professor Tejasen mengatakan:

”Dalam 3 tahun terkhir ini, saya percaya akan kebenaran semua yang tertulis di Al-quran 14 abad lalu, dan dapat dibuktikan melalui pemahaman ilmu pengetahuan. Karena nabi Muhammad tidak bisa baca dan menulis, Muhammad pastilah seorang utusan (messenger) yang menyampaikan kebenaran pesan ini dimana pesan ini berasal dari pencipta. Pencipta ini pastilah Tuhan. Karena itu, sekarang adalah saatnya saya mengucapkan La ilaha illa Allah, tidak ada tuhan yang disembah kecuali Allah (God), Muhammad adalah utusan (nabi) Allah. Terakhir, saya ucapkan selamat atas keberhasilan penyelenggaraan konferensi ini..., saya ingin menambahkan konferensi ini tidak hanya membahas pandangan sains dan agama saja, namun konferensi ini juga telah memberikan kesempatan yang baik untuk para saintis untuk transformasi pengetahuan dengan sangat baik. Sebagai penutup di tempat ini saya mengucapkan La ilaha illa Allah, Muhammadur rasoolu Allah, dan sejak saat ini saya adalah seorang muslim”.

Popular Posts

Followers